Pulau Jawa kaya akan beragam kekayaan budaya, salah satunya tercermin dalam seni ukiran yang diaplikasikan pada berbagai benda. Seni ukir ini dapat ditemukan pada meja, kursi, almari, daun pintu, daun jendela, tiang rumah dan masih banyak lagi. Salah satu tren yang sedang diminati saat ini adalah penggunaan kusen gebyok minimalis.
Kusen sendiri merupakan rangka dari pintu atau jendela yang berfungsi untuk memasang daun pintu dan daun jendela. Dengan memadukan unsur rumah modern dan sentuhan tradisional, kusen gebyok bergaya minimalis memberikan tampilan rumah yang klasik dan unik. Biasanya kusen ini berukuran besar dan lebar, namun dapat disesuaikan dengan jenis ruang atau bagian rumah yang akan dipasangi.
Pembuatan Kusen Gebyok Minimalis
Gebyok adalah pembatas ruangan yang saat ini lebih dikenal sebagai partisi. Dahulu gebyok digunakan sebagai sekat antara satu ruangan dengan ruangan lain di dalam rumah. Biasanya, gebyok dibuat dari kayu solid, dengan kayu jati sebagai jenis yang paling populer karena daya tahannya yang tinggi serta motif alaminya yang indah.
Selain kayu jati, gebyok juga banyak dibuat dari jenis kayu lain seperti mahoni, kayu ulin, dan kayu nangka. Di era modern, ada pula gebyok yang terbuat dari bahan plastik, yang biasanya digunakan untuk hiasan ringan. Kusen gebyok tidak selalu dihiasi dengan ukiran. Ada juga yang berbentuk polos atau bahkan gabungan dengan kaca sehingga memberikan variasi tampilan beragam sesuai kebutuhan dan selera.
Menambah Keindahan Ruangan
Bagi penghuni yang menyukai seni tradisional atau gaya klasik, menambahkan kusen gebyok minimalis pada beberapa bagian rumah bisa menjadi pilihan yang tepat. Sebenarnya hampir semua ruang di rumah dapat dipasangi gebyok. Untuk rumah dengan tema minimalis, kusen gebyok ukir cocok digunakan sebagai pintu, jendela, pembatas ruang, atau partisi. Sedangkan untuk membentuk ruangan seperti kamar, kusen gebyok polos bisa menjadi pilihan yang lebih sederhana namun tetap elegan.
Melansir dari channel YouTube @GriyaUkir7, desain ukiran pada kusen gebyok menampilkan motif ornamen simetris yang estetis dengan menggunakan teknik tujuh rumus sederhana. Ornamen ini digambarkan secara detail, mulai dari penentuan garis tepi hingga teknik mirroring sehingga menghasilkan ukiran yang presisi dan sangat cocok untuk kusen pintu gebyok minimalis. Hasil akhirnya adalah tampilan yang elegan dan modern, sekaligus mempertahankan nuansa tradisional khas gebyok.
Kekurangan Penggunaan Kusen Gebyok Kayu
Lawan utama dari benda berbahan kayu adalah lapuk dimakan waktu ataupun karena hewan pengerat seperti rayap. Kusen gebyok minimalis pun perlu perhatian khusus terutama dari serangga. Harganya juga cukup mahal karena proses pembuatan jug terbilang rumit. Pengerjaan terkadang sangat lama terutama jika pembeli menginginkan motif khusus pada ukirannya.
Tips Perawatan Kusen Gebyok
Sebagai bentuk perawatan kusen gebyok dengan gaya minimalis, hal yang paling penting adalah rutin membersihkannya. Karena kusen ini biasanya memiliki banyak ukiran yang rumit, gunakan sapu lantai atau kemoceng untuk menjangkau bagian-bagian tersembunyi dengan mudah.
Jika diperlukan, bisa juga menggunakan lap kain halus untuk membersihkan secara lebih teliti. Hindari membersihkan dengan air kecuali benar-benar diperlukan, karena air dapat menyebabkan kayu cepat lapuk dan cat pada kusen menjadi luntur. Selain itu, kusen gebyok juga rentan terhadap api, sehingga jauhkan dari sumber api untuk mencegah kerusakan.
Kusen gebyok minimalis umumnya berwarna coklat kayu alami sehingga sangat mudah dipadukan dengan berbagai warna furniture lainnya. Untuk pemilihan lantai, pengguna bisa memilih keramik dengan warna terang seperti putih, abu-abu terang, atau warna cerah lain yang memberikan kesan lapang. Penggunaan gebyok akan memberikan kesan klasik dan megah pada rumah. Oleh karena itu, menjaga kebersihan kusen sangat penting agar tampilan rumah tetap sempurna dan menarik. /afa
